Loading...

Wow, Harga Gabah di Indramayu Tembus Rp 6.000 per Kg


Indramayu - Berakhirnya musim panen gadu di berbagai daerah di Kabupaten Indramayu membuat harga gabah di tingkat petani melambung tinggi. Meski demikian, para tengkulak tetap berani membelinya.

Berdasarkan pantauan Republika di sejumlah sentra padi, harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani telah menembus Rp 5.800 – Rp 6.000 per kg. Harga itu melonjak dari harga sebulan lalu yang masih mencapai Rp 5.000 per kg.

Sedangkan harga kering panen (GKP), saat ini mencapai Rp 4.500 – Rp 4.800 per kg. Sebulan lalu, harga GKP di tingkat petani hanya di kisaran Rp 4.500 per kg.

Harga gabah di tingkat petani tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan harga pembelian pemerintah (HPP). Untuk GKP, HPP-nya hanya Rp 3.700 per kg. Sedangkan HPP GKG sebesar Rp 4.600 per kg di tingkat penggilingan dan Rp 4.650 per kg di gudang Bulog.

"Harga gabah ini tinggi karena panen telah selesai," ujar Wakil Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Indramayu, Sutatang kepada Republika, Selasa (5/9). 

Sutatang mengatakan, berakhirnya masa panen membuat produksi gabah menjadi berkurang. Kondisi itulah yang menyebabkan harga gabah menjadi naik. Meski demikian, para tengkulak tetap berani membelinya.

Selain itu, tingginya harga gabah juga disebabkan berkurangnya produksi padi milik petani akibat serangan hama, terutama wereng dan hama kerdil hampa (klowor). Kenaikan harga itu dimaksudkan agar para petani bisa mengurangi kerugian akibat menurunnya produksi.

Menurut Sutatang, meski harga gabah saat ini tinggi, namun sejumlah petani tetap memilih menyimpan sebagian gabahnya. Hal itu dimaksudkan sebagai tabungan untuk modal musim tanam rendeng (penghujan) mendatang.

"Masa pengolahan lahan untuk musim tanam rendeng akan terjadi mulai Oktober mendatang," tutur dia.

Salah seorang petani di Kecamatan Jatibarang, Adi, mengaku, harga gabah yang mencapai Rp 6.000 per kg sangatlah tinggi. Meski demikian, keuntungan yang diperolehnya tak terlalu tinggi.

"Hasil panen menurun sampai 50 persen karena hama klowor," kata Adi.

Adi pun mengaku hanya menjual separuh dari hasil panennya. Dia mengaku akan menjual sisanya saat sudah mendekati musim tanam rendeng.

"(Tengkulak) sih banyak yang minta. Tapi saya tetap menyimpan sebagian, tidak dijual nseluruhnya," terang Adi.

Sementara itu, teriknya matahari selama musim kemarau saat ini memudahkan para petani untuk menjemur gabahnya. Kualitas gabah pun menjadi lebih baik karena dijemur dengan sempurna.

Penulis : Lilis/Republika

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
#

Berita Terkait Dengan Wow, Harga Gabah di Indramayu Tembus Rp 6.000 per Kg

  • Pekerjakan 8 Orang PSK, Mimi Eng Ditangkap Polisi INDRAMAYU - Anggota unit IV Reskrim Polres Indramayu menangkap Kadminih (50) alias Mimi Eng. Polisi memergoki Mimi Eng melakukan eksploitasi ekonomi dan seksual terhadap sejumlah perempuan. Pelaku warga Desa Jayawinangun Blok Timur RT. 005/ ...
  • Angin di Laut Kencang, Tempat Pelelangan Ikan Sepi Indramayu - Angin kencang di perairan Indramayu, sejak lebih dari sebulan terakhir, membuat nelayan enggan melaut. Akibatnya, pasokan ikan menjadi menurun dan menyebabkan sepinya tempat pelelangan ikan (TPI) dari aktivitas lelang. Berdasar ...
  • BUMDes Lobener Berkarya Kembangkan Produk Kreatif dan Inovatif Lemari Mini karya BUMDes Lobener Jatibarang Indramayu (Dok. Didno) Desa Lobener Kecamatan Jatibarang dikenal oleh masyarakat Indramayu dan sekitarnya sebagai sentra pembuatan petasan atau mercon. Tapi siapa sangka dibalik itu semua terdapat ana ...
  • Kepergok Curi Motor di Desa Bulak, Dua Orang Pemuda Dihajar Massa INDRAMAYU - Dua remaja yang diduga menjadi pelaku percobaan pencurian sepeda motor di jalan raya Bulak blok kendali, RT 24 RW 07 Desa Bulak, Kecamatan Jatibarang, Kabupaten Indramayu berhasil ditangkap warga setempat. Akibatnya, kedua pel ...
  • Ormas Islam Ciayumajakuning Bakal Datangi Kedubes Myanmar Cirebon - Menyikapi tragedi kemanusiaan yang dialami etnis Islam Rohingya di Myanmar, organisasi masyarakat (ormas) Islam se-Ciayumajakuning (Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan) bakal berangkat ke kantor kedutaan besar Myanmar di Jaka ...
  • Bedug Tertua Di Indramayu Ini Memiliki Cerita Unik Bedug Masjid Benda (Dok. Kang Agus) Bedug salah satu alat tradisional yang biasa digunakan di Masjid atau Mushola sebagai tanda datangnya waktu shalat. Bedug terbuat dari kayu yang biasanya ditutupi dengan menggunakan kulit sapi, kulit kerbau ...
  • Kesulitan Akibat Kemarau, Warga Krangkeng Senang Dapat Bantuan Air Bersih Warga di Kecamatan Krangkeng, Kabupaten Indramayu, mengalami kesulitan air bersih akibat musim kemarau tahun ini. Mereka pun terpaksa harus membeli air bersih untuk berbagai keperluan sehari-hari, mulai dari mandi, mencuci hingga untuk air minu ...
  • Mengintip Proses Pembangunan Jembatan Terusan Indramayu Pembangunan Jembatan Terusan ini menjadi salah satu prioritas pada tahun anggaran 2017 ini, disamping beberapa jembatan lainnya. Dikatakan, pembangunan jembatan ini ditargetkan bisa selesai pada akhir tahun 2017 ini. Seperti yang tampak pada ...
  • Ayo Datang Ke Indramayu Untuk Menyaksikan Festival Tjimanoek 2017 Tjimanoek Carnival 2017 (Dok. Diskominfo Indramayu) Kabupaten Indramayu tahun 2017 ini akan genap berusia 490 tahun. Berbagai acara akan digelar untuk merayakan hari jadinya tersebut. Sebagai agenda tahunan yang akan tetap dipertah ...
  • Program Sertifikasi Keterampilan Kerja Diharapkan Bisa Tingkatkan TKI Formal dari Indramayu Untuk meningkatkan TKI formal asal Indramayu, Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Indramayu bekerjasama dengan Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP) berencana membuat program sertifikasi keterampilan kerja. Hal tersebut disampaikan oleh Daddy Harya ...


About / Sitemap / Contact / Privacy / Disclaimer

FOLLOW