Loading...

Angin di Laut Kencang, Tempat Pelelangan Ikan Sepi


Indramayu - Angin kencang di perairan Indramayu, sejak lebih dari sebulan terakhir, membuat nelayan enggan melaut. Akibatnya, pasokan ikan menjadi menurun dan menyebabkan sepinya tempat pelelangan ikan (TPI) dari aktivitas lelang.

Berdasarkan pantauan Republika.co.id, di TPI Glayem, Kecamatan Juntinyuat, Kabupaten Indramayu, Senin (4/9), TPI yang biasanya ramai dan riuh oleh aktivitas lelang ikan, tampak sepi. Sejumlah pembeli/bakul ikan duduk termenung di pinggir TPI menantikan nelayan yang datang membawa hasil tangkapan ikan.

Namun, jumlah nelayan yang datang bisa dihitung dengan jari satu tangan. Hasil tangkapan yang mereka bawa pun hanya berupa ikan kurisi dan kuniran, juga dengan jumlah sedikit. Sedangkan jenis ikan lainnya seperti kakap, teri, termasuk cumi-cumi, tampak kosong. 'Sepi, sekarang susah cari ikan. Nelayannya pada nggak melaut," ujar salah seorang calon pembeli, Raminah.

Raminah biasanya membeli cumi dari lelang di TPI Glayem. Cumi itu selanjutnya dijualnya kembali dengan berjualan keliling ke pemukiman warga.

Pengurus KUD Sri MinaTPI Sari Glayem, Dedi Aryanto, saat dikonfirmasi, mengakui, sepinya TPI akibat sebagian besar nelayan di daerah tersebut tidak melaut. Perahu kecil yang digunakan nelayan, sangat rawan diterjang angin kencang. "Hanya nelayan yang mentalnya kuat saja yang berani melaut," kata Dedi, Selasa (5/9).

Dedi menyebutkan, dalam kondisi normal, perahu yang berangkat melaut dan melakukan lelang di TPI Glayem bisa mencapai 50 – 100 perahu per hari. Namun saat ini, perahu yang melaut hanya di kisaran tiga sampai lima perahu.  

Akibatnya, hasil tangkapan yang dilelang juga merosot tajam. Biasanya, nilai transaksi lelang di TPI Glayem berkisar Rp 50 juta – Rp 100 juta per hari. Namun, sejak sebagian besar nelayan tak melaut, nilai transaksi lelang di bawah Rp 10 juta. "Bahkan kadang Rp 0," tutur Dedi.

Dedi mengatakan, sesuai hukum ekonomi, kosongnya pasokan ikan itu juga membuat harga ikan menjadi naik. Namun meskipun begitu, pendapatan nelayan tak ikut naik karena modal yang mereka keluarkan untuk melaut juga lebih besar dibandingkan saat kondisi normal.

Pria yang juga menjabat sebagai Ketua DPC Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kabupaten Indramayu itu menambahkan, kondisi tersebut tak hanya terjadi di TPI Glayem. Namun, juga terjadi di sebagian besar TPI lainnya di Kabupaten Indramayu.

Menurut Dedi, nelayan kecil takut mengalami kecelakaan di laut jika memaksakan diri pergi melaut. Pasalnya, perahu mereka tak kuat menahan kencangnya tiupan angin yang mereka kenal dengan istilah angin timuran tersebut.

Selain itu, hasil tangkapan nelayan pun tak sebanding dengan risiko dan modal yang mereka keluarkan. Seperti misalnya, untuk nelayan yang melaut menggunakan perahu berukuran dibawah tiga gross ton (GT), modal melautnya mencapai Rp 200 ribu – Rp 300 ribu. Sedangkan hasil yang diperoleh, seringkali lebih kecil dari modal yang dikeluarkan.

Penulis : Lilis/Republika

Share on Facebook
Share on Twitter
Share on Google+
#

Berita Terkait Dengan Angin di Laut Kencang, Tempat Pelelangan Ikan Sepi

  • Mengaku Sudah Menikah Lewat Telpon, AE Larikan Gadis Usia 14 Tahun Indramayu - Aksi nekat dilakukan oleh seorang pria bernama AE (40) warga Desa Sumbon, Kroya, Indramayu. Pasalnya, AE nekat membawa kabur remaja berusia 14 tahun. Korban yang bernama NK diketahui merupakan warga Kampung Cigaru RT 13/4, Desa ...
  • Meneguhkan Koperasi Bersaing Dengan Lembaga LainPerekenomian Indonesia saat ini tumbuh semakin baik dan semakin sehat. Peringkat daya saing investasi semakin baik, inflasi terjaga, kesenjangan ekonomi Indonesia yang diukur dengan gini ratio juga terus membaik di angka 0,394 serta perta pertumbuha ...
  • Batik Bokong Semar, Pakaian Dinas PNS Pemkab Indramayu Pemkab Indramayu terus melakukan upaya untuk mengenalkan warisan dan budaya  leluhur berupa batik kepada masyarakatnya dan juga dunia luar. Salah satu upaya mengenalkan batik Indramayu adalah dengan mengeluarkan kebijakan penggunaan bati ...
  • Polres Indramayu Tangkap Pasutri Mucikari di Rambatan Kulon INDRAMAYU - Kepolisian Resor (Polres) Indramayu, Jawa Barat menciduk pasangan suami isteri (pasutri) yang menjadi mucikari kasus prostitusi. "Yang diamankan ada pasangan suami isteri, berinisial CR dan TT dengan kasus menyediakan tempat pelacu ...
  • Sejarah Singkat Kabupaten Indramayu Sejarah Kabupaten Indramayu – Raden Aria Wiralodra, yang datang dari daerah Bagelen Jawa Tengah, putra Tumenggung yang barnama Gagak Singalodra. Mulai sejak kecil dia menginginkan bangun satu Negara untuk diwariskan nantinya pada cucu ...
  • Lomba Logo Hari Jadi Indramayu Ke-490 Tahun 2017 Logo HUT Indramayu ke-489 (texasmultimedia.blogspot.co.id) Dalam rangka memperingati Hari Jadi Kabupaten Indramayu yang Ke-490 Tahun 2017, Pemerintah Kabupaten Indramayu menyelenggarakan Lomba Logo Hari Jadi Indramayu untuk seluruh lapisan warg ...
  • Sakit Hati, Remaja Bunuh Pasangan Sesama Jenisnya Indramayu - Jajaran Polres Indramayu menangkap pembunuh Mukana (48), pria asal Drunten Wetan, Blok Kamplong, Kecamatan Gabus Wetan Indramayu. Setelah ditelusuri, ternyata Mukana dibunuh pasangan sesama jenisnya. Pelaku yang berhasil ditangk ...
  • Aminah Atlit Asal Indramayu Raih Medali Emas di ASEAN Para Games Sekali lagi Indramayu patut berbangga. Aminah, atlit asal Indramayu berhasil meraih medali emas dalam cabang olahraga tenis meja di ajang ASEAN PARAGAMES. Selamat Aminah, terimakasih telah mengharumkan Indonesia dan Indramayu, kami bangga, ...
  • Jenazah Toim Warga Indramayu Penumpang Kapal Salvia Ditemukan Bangka - Mayat yang ditemukan di Perairan Mudel Desa Air Anyir Merawang Bangka, Sabtu (8/9/2017) diduga penumpang KM Salvia. Korban bernama Toim, warga asal Indramayu Jawa Barat. "Diduga mayat itu bernama Toim, Warga Indramayu Jawa Barat," ...
  • Jamasan Pusaka Indramayu - Festival Cimanuk IndramayuJamasan dari kata jamas yang artinya cuci, membersihkan, mandi. Jamas adalah bahasa jawa krama inggil, sementara bahasa ngokonya adalah kumbah. Sehingga jamasan bisa diartikan mencuci, membersihkan, atau memandikan atau mengumbah. Sedangkan Pusaka a ...


About / Sitemap / Contact / Privacy / Disclaimer

FOLLOW